PENYAJIAN DATA
DENGAN DIAGRAM DAN GRAFIK
Data
yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk
keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun,
disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara
penyajian data yang sering dipakai ialah : tabel atau daftar dan grafik atau
diagram.
A. Diagram
Diagram
yang akan kita bahas disini ialah: diagram batang, diagram garis, diagram
lambang, diagram pastel dan diagram lingkaran, diagram peta.
1. Diagram
Batang
Data
yang variabelnya berbentuk kategori
atribut sangat tepat disajikan dalam bentuk diagram batang. Data tahunan
juga disajikan dalam diagram batang
asalkan tahunnya tidak terdapat terlalu banyak.
Contoh
dari diagram batang sebagai berikut:
BANYAK
MURID DI DAERAH A
MENURUT
TINGKAT SEKOLAH DAN JENIS KELAMIN
Tahun
2005
TINGKAT
SEKOLAH
|
BANYAK
MURID
|
JUMLAH
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
SD
SMP
SMK
SMA
|
875
512
347
476
|
687
507
85
342
|
1.562
1.019
432
818
|
JUMLAH
|
2210
|
3831
|
|
2. Diagram
Garis
Untuk menggambarkan keadaan yang serba terus atau
berkesinambungan, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap
tahun, keadaan temperatur badan tiap jam dan lain-lain, dibuat diagram garis.
Contoh di bawah ini menyatakan penggunaan barang di
sebuah jawatan selama tahun 2001-2010 yang digambarkan tertera dalam gambar di
bawah ini:
PENGGUNAAN
BARANG DI JAWATAN B
(DALAM
SATUAN)
2006-2009
TAHUN
|
BARANG
YANG DIGUNAKAN
|
2006
2007
2008
2009
|
376
524
412
476
|
3. Diagram
Pastel Dan Diagram Lingkaran
Diagram
lingkaran sering digunakan untuk melukiskan data atribut.
Contohnya:
DAFTAR
BIAYA TIAP BULAN
DI
DAERAH A
(DALAM
%)
KEPERLUAN BIAYA
|
UNTUK
|
(%)
|
Pos A
Pos
B
Pos
C
Pos
D
Pos
E
Pos
F
|
28
18
14
22
10
8
|
Jumlah
|
100
|
Contohnya
kita ambil data dalam daftar biaya diatas. Terlebih dahulu tiap nilai data
diubah kedalam derajat.
Pos
A = X 3600 = 100,8o
Pos
B = X 360O = 133,2o
Pos
C = X 360O =46,8 O
Pos
D = X 360O= 79,2 O
Dengan
teliti, sudut-sudut tersebut digambarkan dalam sebuah lingkaran.
4. Diagram
Lambang
Sering
digunakan untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual
bagi orang awam. Misalnya untuk data mengenai jiwa, penduduk dan pegawai dibuat
gambar orang.
Contoh:
Berkut
ini simbol untuk pengunaan listrik dalam ribuan KWH untuk industri-industri
dibeberapa daerah Indonesia selama tahun 2011.
DAERAH
|
PEMAKAIAN
DALAM KWH
|
RIBUAN
KWH
|
Medan
Kalimantan
Yogyakarta
|
|
175
95
150
|
5. Diagram
Peta
Diagram
ini juga disebut kartogram. Dalam pembuatannya digunakan peta geografi tempat
data terjadi. Dengan demikian diagram ini melukiskan keadaan dihubungkan dengan
tempat kejadian.
B.
Grafik
Penyajian data dalam bentuk grafik bertujuan untuk
memberikan gambaran sebaran data dalam bentuk visualisasi. Ada beberapa macam
grafik yang biasa digunakan untuk memberikan gambaran data, yakni: histogram,
poligon, dan ogive.
1.
Grafik Histogram
Histogram
adalah grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan ditribusi frekuensi.
Pada histogram, batang-batangnya saling melekat atau berhimpitan. Grafik dibuat
dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histogram ke titik
tengah batang histogram yang lain. Agar supaya diperoleh grafik yang tertutup
harus dibuat dua kelas baru dengan panjang kelas sama dengan frekuensi nol pada
kedua ujungnya di kiri dan kanan. Pada pembuatan histogram digunakan sistem
salib sumbu. Sumbu mendatar (sumbu X) menyatakan interval kelas (batas bawah dn
batas atas masing-masing kelas) dan sumbu tegak (sumbu Y) menyatakn frekuensi.
Langkah-langkah
dalam menggambarkan Histogram dan Poligon Frekuensi:
1) Buat
dua sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Pada sumbu datar memuat bilangan
yang merupakan batas-batas semua interval kelas(bias juga titik tengah untuk
setiap interval kelas). Sumbu tegaknya mengenai nilai frekuensi dari data yang
didapat.
2) Untuk
kelas interval pertama, pada sumbu datar dibatasi oleh batas bawahnya dan batas
aytasnya. Pada batas bawah dan batas atas masing-masing ditarik garis tegak
lurus keatas sampai menunjukkan bilangan yang sesuai dengan frekuensi pada
sumbu tegak. Selanjutnya hubungkan kedua ujungnya, maka akan terbentuk sebuah
batang yang berupa empat persegi
panjang.
3) Hal
yang sama juga dilakukan untuk kelas interval selanjutnya sampai akhir.sehingga
akan diperoleh batang-batang yang saling berhi,pit, grafik inilah yang
dinamakan histogram
4) Apabila
dari histogram ini , titik-titik tengah sisi atas persegi panjang dihubungkan
satu sama lain dan hubungan sisi atas pertama dengan setengah jarak dari
panjang kelas yang diulurkan ke kiri batas bawah kelas interval pertama, serta
hubungkan sisi atas terakhir dengan setengah jarak dari panjang kelas yang
diulurkan ke kanan batas atas kelas interval terakhir, maka akan diperoleh
polygon frekuensi.
Tabel
1.9 Distribusi Nilai Matematika siswa
Laki-laki di SD “Ketapang 1”
Nilai
|
Batas
Nyata
|
Frekuensi
|
|
8,5
|
|
8
|
7,5
|
4
|
7
|
6,5
|
23
|
6
|
5,5
|
28
|
5
|
4,5
|
16
|
4
|
3,5
|
1
|
Jumlah
|
-
|
72
|
Dari
tabel 1.9 dapat dibuat histogram sebagai berikut
Gambar 1.4 Histogram Nilai
Matematika siswa Laki-laki di SD “Ketapang 1”
Contoh lain,
dengan data ditribusi prestasi belajar “Statistika 1” dari mahasiswa PGSD,
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel
1.9 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar “statistika 1”
Interval
Kelas
|
Titik
Tengah
|
Frekuensi
|
70-74
|
72
|
1
|
65-69
|
67
|
3
|
60-64
|
62
|
4
|
55-59
|
57
|
9
|
50-54
|
52
|
9
|
45-49
|
47
|
11
|
40-44
|
42
|
5
|
35-39
|
37
|
4
|
30-34
|
32
|
2
|
Jumlah
|
-
|
48
|
Gambar
1.5 Histogram Data Prestasi Belajar “Statistika 1”
2.
Grafik Poligon
Untuk membuat grafik poligon, sebenarnya
tidak ada perbedaan penting antara grafik histogram dengan grafik poligon.
Perbedaannya terletak pada :
a) Grafik
histogram “lazimnya” dibuat dengan mengunakan batas nyata, sedangkan
grafikpoligon selalu menggunakan titik tengah.
b) Grafik
histogram berwujud segiempat-segiempat, sedang grafik poligon berwujud
garis-garis atau kurve (garis-garis yang sudah dilicinkan).
Grafik poligon disebut juga grafik
poligon frekuensi , dibuat dengan menghubungkan titik koordinat secara
berturut-turut.
Contoh:
DAFTAR
ITINGGI BADAN (DALAM CM) DARI SEJUMLAH MAHASISWA ANGKATAN 1989/1990 DI
UNIVERSITAS “A”
Tinggi Badan
|
Banyak Mahasiswa
|
152-154
155-157
158-160
161-163
164-166
167-169
170-172
|
15
17
25
20
15
12
8
|
jumlah
|
112
|
3.
Grafik Ogive
Grafik ini disebut juga grafik frekuensi
meningkat.
Grafik yang dibuat dari data table distribusi
frekuensi kumulatif akan terbentuk grafik ogive . karena tabel distribusi
frekuensi kumulatif ada dua macam , yaitu tabel distribusi frekuensi
kumulatif”kurang dari” dan tabel distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”
maka grafiknya juga dua macam, yaitu ogive positif dan ogive negative.
Contoh
TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF “KURANG DARI”
Hasil Tentamen
|
Kum
|
Kurang
dari 61
Kurang
dari 66
Kurang
dari 71
Kurang dari 76
Kurang
dari 81
Kurang
dari 86
Kurang
dari 96
Kurang
dari 91
|
0
4
13
24
26
30
37
40
|
TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI
KUMULATIF “LEBIH DARI”
Hasil Tentamen
|
Kum
|
61
atau lebih
66
atau lebih
71
atau lebih
76
atau lebih
81
atau lebih
86
atau lebih
96
atau lebih
91
atau lebih
|
40
36
27
16
14
10
3
0
|
Cara
pembuatan grafik ogive:
a) Membuat
sumbu absis dan ordinat
b) Membuat
skala pada absis untuk mencantumkan batas-batas nyata, dan skala pada ordinat
untuk mencantumkan tendensi meningkatnya.
c) Menarik
garis-garis dari batas bawah di sebelah kiri berturut-turut ke batas nyata di
aytasnya pada ketinggian menurut frekuensi interval yang bersangkutan.
d) Mencantumkan
keterangan yang
diperlukan untuk penyajian.
Contoh
:
Data
Prestasi belajar Siswa “SMA Tegalrejo”
Interval
Nilai
|
Frekuensi
|
Frekuensi
meningkat dari bawah
|
Frekuensi
meningkat dari bawah dalam %
|
70-74
|
1
|
48
|
100
|
65-69
|
3
|
47
|
98
|
60-64
|
4
|
44
|
92
|
55-59
|
9
|
40
|
83
|
50-54
|
9
|
31
|
65
|
45-49
|
11
|
22
|
46
|
40-44
|
5
|
11
|
23
|
35-39
|
4
|
6
|
13
|
30-34
|
2
|
2
|
4
|
Jumlah
|
48
|
-
|
-
|
Dalam Mata Pelajaran “Matematika”
Dari
tabel tersebut dibuat dalam bentuk ogive