BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut
Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat
atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu melaksanakan
tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah
keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas berikutnya. Sebaliknya, apabila
mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami
kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya.
Beberapa tugas
perkembangan yang dilakukan oleh individu muncul sebagai akibat dari kematangan
fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain berkembang dari
adanya tekanan- tekanan dari budaya dan masyarakat, seperti belajar membaca,
dan sebagian lainnya karena adanya nilai- nilai dan aspirasi individu, seperti
memilih dan mempersiapkan pekerjaan. Namun pada umumnya kemunculan tugas- tugas
perkembangan itu disebabkan oleh adanya ketiga kekuatan tersebut secara
serempak.Pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai
kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada
yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase
perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan
berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,kanak
kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua.
Fase
perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang
perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola
tingkah laku tertentu. Untuk lebih mengerti tentang karakteristik dan
tugas-tugas perkembangan
.
B.
Rumusan masalah
1. Apa
sajakah karakteristik perkembangan?
2. Bagaimana
tugas-tugas perkembangan?
C.
Tujuan pembelajaran
1.untuk
mengetahui perkembangan sepanjang rentang kehidupan
2.untuk
mengetahui tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Perkembangan
Dalam rentang
kehidupannya setiap individu menjalani tahap-tahap perkembangan secara
berurutan meskipun demikian dengan kecepatan yang berbeda. Setiap tahap atau
periode masing-masing ditandai oleh ciri-ciri perilaku atau perkembangan
tertentu. Hurlock (1980:14) membagi rentang kehidupan manusia menjadi 10 fase
perkembangan yaitu :
1.
Masa
Pranatal
Masa
Pranatal (Masa dalam kandungan)
Merupakan
periode pertama dan paling penting dari semua periode. Periode ini dimulai pada
saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran (270-280 hari atau 9 bulan). Ciri
penting periode ini, yaitu:
1) Pembawaan
lahir. Pembawaan lahir yang berfungsi sebagai dasar bagi selanjutnya,
ditentukan pada masa ini.
2) Pertumbuhan
dan perkembangan yang cepat. Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi pada waktu
ini daripada waktu lainnya sepanjang hidup.
3) Kondisi
dari lingkungan pralahir. Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi potensi
bawaan sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan atau
mengganggu pola perkembangan selanjutnya.
4) Sikap
orang-orang yang berarti. Sikap orang yang berarti dalam kehidupan anak
(khususnya anggota keluarga) mempunyai pengaruh nyata terhadap anak tersebut
selama tahun awal pembentukan kehidupan. Kalau sikap bersifat emosional, maka
dapat mengganggu keseimbangan ibu (mother’s homeostasis) dan menggangu kondisi
tubuh ibu yang sangat penting bagi perkembangan normal individu yang baru
terbentuk.
2.
Masa
Neonatal
Ciri
penting periode Neonatal, yaitu:
1) Periode
tersingkat dari semua masa perkembangan
Periode ini adalah saat
dimana bayi harus menyesuaikan dengan kehidupan di luar rahim ibu. Periode ini
dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Periode
partunate (dari lahir sampai antara 15 dan 30 menit sesudah lahir)
b. Periode
neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu
kedua dari kehidupan pascamatur)
2) Masa
terjadinya penyesuain yang radikal
Kelahiran
merupakan suatu peralihan dari lingkungan dalam (rahim ibu) ke lingkungan luar
sehingga bayi perlu menyesuaikan diri.
3) Masa
terhentinya perkembangan
Pertumbuhan
dan perkembangan pesat yang terjadi selama prenatal untuk sementara terhenti
pada saat kelahiran. Terhentinya pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal
yang normal disebabkan karena bayi melakukan penyesuaian yang radikal pada
lingkungan pascanatal. Setelah itu pertumbuhan dan perkembangan bayi kembali
berlanjut.
4) Pendahuluan
dari perkembangan selanjutnya
Perkembangan
bayi yang tampak pada waktu dilahirkan tidak dapat digunakan untuk meramalkan
secara tepat bagaimana perkembangan individu di masa depan, tetapi perkembangan
bayi yang baru lahir dapat member petunjuk tentang apa yang diharapkan akan
terjadi pada perkembangan selanjutnya.
5) Periode
yang berbahaya
Secara
fisik masa bayi neonatal berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri
secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan berbeda.
Secara psikologis masa
bayi neonatal merupakan saat terbentuknya sikap dari orang-orang yang berarti
bagi bayi. Kebanyakan sikap yang terbentuk sepanjang periode prenatal mungkin
berubah secara radikal setelah bayi dilahirkan,tetapi beberapa diantaranya
relative menetap atau semakin kuat tergantung pada kondisi saat kelahiran dan
pada mudah atau sulitnya penyesuaian antara bayi dan orang tua
3.
Masa
Bayi
Ciri
penting masa bayi, yaitu:
1. Dasar
yang sesungguhnya
2. Pertumbuhan
dan perubahan berjalan pesat
3. Berkurangnya
ketergantungan
4. Meningkatnya
individualitas
5. Permulaan
sosialisasi
6. Permulaan
berkembangnya penggolongan peran seks
Permulaan kreativitas
4.
Awal
Masa Kanak-kanak
a.
Sebutan yang digunakan orang tua
sebagian
besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai :
a) Usia
yang mengundang masalah atau usia sulit.
Masa bayi sering membawa masalah bagi orang tua, umumnya mengenai perawatan
fisik bayi.
b) Usia
mainan karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dengan
mainan.
b. Sebutan yang digunakan para pendidik
Para
pendidik menyebut tahun-tahun awal masa
kanak-kanak sebagai usia prasekolah
yang merupakan masa persiapan anak baik secara fisik maupun mental untuk
menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai bersekolah.
c.
Sebutan yang digunakan para ahli psikologi
Berdasarkan
ciri-ciri yang menonjol dalam pekembangan awal masa kanak-kanak sebutan yang
digunakan adalah :
a) Usia
kelompok, dimana anak belajar dasar-dasar perilaku sosial untuk penyesuaian
diri pada waktu mereka masuk kelas satu.
b) Usia
menjelajah karena anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana
mekanismenya, perasaannya, dan bagaimana ia bisa menjadi bagian dari
lingkungan.
c) Usia
bertanya. Salah satu cara dalam menjelajah lingkungan adalah dengan bertanya.
d) Usia
meniru. Yang paling menonjol dalam periode ini adalah meniru pembicaraan dan
tindakan orang lain.
e) Usia
kreatif. Anak lebih menunjukan kreativitas dalam bermain selama masa
kanak-kanak dibandingkan masa-masa lain.
5.
Akhir
Masa kanak-kanak
Label
yang digunakan orang tua
a) Usia yang menyulitkan,
masa di mana anak tidak lagi menuruti perintah, lebih banyak dipengaruhi teman
sebaya daripada orang tua atau anggota keluarga yang lain.
b) Usia tidak rapi,
masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan, ceroboh dalam penampilan dan
kamarnya berantakan.
c) Usia bertengkar,
masa dimana banyak terjadi pertengkaran antarkeluarga dan suasana rumah tidak
menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
Label
yang digunakan para pendidik
a) Usia sekolah dasar.
Anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan
penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan penting
tertentu.
b) Periode kritis dalam dorongan
berprestasi. Masa dimana anak membentuk untuk
mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. Perilaku berprestasi pada
masa kanak-kanak mempunyai korelasi tinggi dengan perilaku berprestasi pada
masa dewasa.
Label
yang digunakan ahli psikologi
a) Usia berkelompok.
Masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya
sebagai anggota kelompok terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan
teman-temannya.
b) Usia penyesuaian diri.
Anak menyesuaikan diri dengan standar yang disetujui kelompok.
6.
Masa
Puber atau Pra remaja
a) Periode
tumpang tindih karena kedudukan remaja berada di antara akhir masa kanak-kanak
dan awal masa remaja.
b) Periode
yang singkat, berlangsung sekitar 2-4 tahun. Anak yang mengalami puber selama
dua tahun atau kurang dianggap cepat matang, sedangkan anak yang mengalami
puber 3-4 tahun dianggap lambat matang.
c) Dibagi
dalam 3 tahap : tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tetapi juga belum
remaja), tahap puber (kematangan seksual muncul: haid pada anak perempuan dan
mimpi basah pada anak laki-laki), dan tahap pascapuber (ciri-ciri seks sekunder
misalnya kumis, jakun, suara yang berat, otot-otot yang kuat pada anak
laki-laki ; atau panggul yang besar, payudara, suara yang lembut pada anak
perempuan, sudah berkembang dan organ-organ seks berfungsi secara matang).
d) Pertumbuhan
dan perubahan yang pesat. Pertumbuhan dan perubahan yang pesat meliputi
perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian,
sikap terhadap seks dan lawan jenis. Perubahan ini sering menimbulkan keraguan,
perasaan tidak mampu dan tidak aman, serta menimbulkan perilaku yang kurang
baik.
e)
Fase negatif, fase dimana individu
mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan
sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. Pada fase ini perilaku
remaja mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial
yang berlaku.
7.
Masa
Remaja
a. Periode
yang penting. Ada beberapa periode yang dianggap lebih penting daripada
beberapa periode lainnya karena berakibat langsung terhadap sikap dan perilaku,
dan ada yang di anggap penting karena berakibat jangka panjang.
b. Periode
peralihan. Dalam setiap periode peralihan, status individu tidak jelas dan
terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan
lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Di lain pihak, status remaja
yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena memberi waktu kepadanya untuk
mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat
yang paling sesuai bagi dirinya.
c. Periode
perubahan. Perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan perubahan fisik. Ketika
perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga
berlangsung pesat.
d. Usia
bermasalah. Masalah remaja sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun
perempuan yang disebabkan oleh : pertama, selama kanak-kanak masalahnya sebagian besar diselesaikan oleh
orangtua atau guru sehingga menjadi remaja yang tidak berpengalaman dalam
mengatasi masalah. Kedua, remaja merasa mandiri sehingga ingin mengatasi
masalahnya sendiri dan menolak bantuan orang lain.
e. Mencari
identitas. Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok
masih penting, kemudian lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan
tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-temannya dalam segala hal.
f. Usia
yang menimbulkan ketakutan. Adanya anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang
tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak membuat
orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja menjadi takut
bertanggungjawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang
normal.
g. Masa
yang tidak realistik. Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita.
h. Ambang
masa dewasa. Remaja mulai bertindak dan berperilaku seperti orang dewasa,
seperti merokok,minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang ,dan
sebagainya.
8.
Masa
Dewasa Awal
Masa
dewasa ini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru
dan harapan-harapan sosial baru. Individu diharapkan dapat memainkan peran
baru, mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru
sesuai dengan tugas-tugas baru.
Ciri-ciri
pada masa dewasa dini adalah :
a.
Masa pengaturan. Jika anak laki-laki dan
anak perempuan mencapai usia dewasa berarti sudah saatnya untuk menerima
tanggungjawab sebagai orang dewasa.
b.
Usia reproduktif. Menjadi orang tua
merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Bagi
orang yang telah mempunyai anak pada awal masa dewasa atau bahkan pada
tahun-tahun akhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan
masa reproduksi. Sebaliknya orang yang baru mempunyai anak pada usia tiga
puluhan, maka baginya hanya dasawarsa terakhir dari usia dini yang merupakan
usia reproduksi.
c.
Masa bermasalah. Masalah pada masa
dewasa dini yaitu masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam
kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua, dan pekerjaan
d.
Ketegangan emosional. Ketegangan emosi
umumnya nampak dalam bentuk keresahan, yaitu kekhawatiran mereka dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah.
e.
Keterasingan sosial. Masuknya seseorang
dalam pola kehidupan orang dewasa, membuat hubungan dengan teman-teman kelompok
masa remaja renggang serta berkurangnya keterlibatan dalam kegiatan kelompok di
luar rumah. Hal tersebut menyebabkan seseorang mengalami keterpencilan sosial
atau Erikson menyebutnya sebagai “krisis keterasingan”
f.
Masa komitmen. Pada masa ini seseorang
menjadi dewasa mandiri yang dapat menentukan pola hidu baru, memikul
tanggungjawab baru,dan membuat komitmen baru yang nantinya menjadi landasan di
kemudian hari.
g.
Masa ketergantungan. Meskipun telah
mencapai status dewasa pada usia 18 tahun, namun banyak orang muda yang masih
bergantung pada orang tua, lembaga pendidikan , atau pemerintah yang membiayai
pendidikan (beasiswa).
h.
Perubahan nilai. Perubahan itu di
sebabkan oleh:
a)
Jika orang muda dewasa ingin diterima
sebagai anggota kelompok orang dewasa mereka harus menerima nilai-nilai
kelompok teman sebaya
b)
Kebanyakan kelompok sosial berpedoman
pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-keyakinan dan perilaku juga
dalam penampilan.
i.
Penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
Pada masa ini gaya-gaya hidup baru paling menonjol di bidang perkawinan dan
peran orang tua.
j.
Masa kreatif. Hal ini disebabkan karena
sebagai orang yang telah dewasa ia tidak terikat lagi oleh peraturan dari orang
tua maupun guru, sehingga mereka bebas berbuat apa saja yang mereka inginkan.
Bentuk kreativitas tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan
untuk mewujudkan keinginan, dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan
sebesar-besarnya.
9.
Masa
Dewasa Paroh baya
a. Periode
yang sangat ditakuti
Penyebabnya adalah banyaknya stereotip
yang tidak menyenangkan tentang usia dewasa madya.
b. Masa
transisi
Transisi senantiasa berarti penyesuaian
diri terhadap minat, nilai, dan pola perilaku yang baru.
c. Masa stres
penyesuaian secara radikal terhadap
peran dan pola hidup yang brubah khususnya bila disertai dengan berbagai
perubahan fisik dan psikologis seseorang menimbulkan stres.
d. Usia
yang berbahaya
Sebutan usia yang berbahaya ini brasal
dari kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kemudaan yang
berakhir sebelum memesuki usia lanjut.
e. Usia canggung
pria dan wanita berusia madya bukan muda lagi tetepi bukan
juga tua. Mereka merasa bahwa keberadaan mereka tidak dianggap, oleh karena itu
orang yang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak dikenal oleh
orang lain.
f. Masa
berprestasi
apabila orang berusia madya mempunyai
kemauan yang kuat untuk berhasil, maka akan mencapai puncaknya pada usia ini.
g. Masa evaluasi
masa mengevaluasi prestasi pada usia
madya berdasasarkan aspirasi mereka
semula dan harapan-harapan orang lain khususnya anggota keluarga dan teman.
h. Usia
madya dievaluasi dengan standar ganda
Ada 2 aspek yang perlu diperhatikan, 1)
aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani. 2) standar ganda terlihat dari
cara pria dan wanita menyatakan sikap terhadap usia tua.
i.
Masa sepi
Masa ketika anak-anak tidak lama
tinggal bersama orang tuanya.
j.
Masa jenuh
Hampir semua pria dan wanita mengalami
kejenuhan pada masa akhir 30-an dan 40-an.
10. Masa Lanjut Usia
a. Periode kemunduran
Kemunduran fisik dan mental terjadi
secara perlahan dan bertahap atau dikenal sebagai “senescence” yaitu masa
proses menjadi tua. Istilah keuzuran (senility) digunakan untuk periode masa
lanjut usia apabila kemunduran fisik sudah terjadi dan terjadi disorganisasi
mental.
b. Perbedaan
individual pada efek menua
Orang menjadi tua secara berbeda
karena mempunyai sifat bawaan , sosioekonomi dan latar belakang pendidikan ,
serta pola hidup yang berbeda.
c. Usia tua dinilai dengan kriteria
yang berbeda
Orang yang cenderung menilai tua
dengan dua kriteria yaitu dalam penampilan dan kegiatan fisik yaitu apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukannya.
d.Stereotip orang lanjut usia
Stereotipe dan kepercayaan
tradisional mengenai orang lanjut usia timbul dari empat sumber utama
yaitu 1) cerita rakyat dan dongeng
cenderung melukiskan usia lanjut sebagai usia yang tidak menyenangkan. 2) Orang
usia lanjut sering diberi tanda dan diartikan tidak menyenangkan oleh media
masa. 3) Berbagai humor dan canda menyangkut aspek negatif orang yang berusia
lanjut sebagian besar lebih menekankan sikap ketololan sebagai orang tua
daripada kebijakan. 4) keadaan fisik usia lanjut yang tidak berstamina.
e. Sikap sosial terhadap usia
lanjut
Sikap sosial terhadap usia lanjut
yang cenderung menjadi tidak menyenangkan. Oleh karena itu mereka mengangap
bahwa mereka tidak lagi bermanfaat bagi kelompok sosial dan lebih banyak tidak
bermanfaaat daripada sikap yang menyenangkan.
f. Orang usia lanjut mempunyai
status kelompok-minoritas.
Status kelompok minoritas ini
terutama terjadi sebagai akibat sikap sosialyang tidak menyenangkan terhadap
orang usia lanjut.
g.Menua membutuhkan perubahan
peran.
Orang usia lanjut diharapkan
mengurangi peran aktifnya dalam urusan masyarakat dan sosial , juga dalam dunia
usaha dan profesionalisme. Dan perubahan peran ini juga hendaknya bukan karena
tekanan sosial.
h.Penyesuaian yang buruk.
Orang usia lanjut cenderung lebih
buruk penyesuaian diri dibandingkan orang yang lebih muda. Hal ini disebabkan
semakin hilangnya status karena kegiatan sosial didominasi oleh orang-orang
yang lebih muda.
i.Keinginan menjadi muda kembali
sangat kuat.
Status kelompok minoritas yang
dikenakan pada orang lanjut usia membangkitkan keinginan untuk tetap muda
selama mungkin.
B.
Tugas-tugas
Perkembangan
Menurut
Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat
atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu
melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan
membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas berikutnya.
Sebaliknya, apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak
bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya.
Beberapa
tugas perkembangan yang dilakukan oleh individu muncul sebagai akibat dari
kematangan fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain
berkembang dari adanya tekanan- tekanan dari budaya dan masyarakat, seperti
belajar membaca, dan sebagian lainnya karena adanya nilai- nilai dan aspirasi
individu, seperti memilih dan mempersiapkan pekerjaan. Namun pada umumnya
kemunculan tugas- tugas perkembangan itu disebabkan oleh adanya ketiga kekuatan
tersebut secara serempak.
Tugas- tugas perkembangan pada setiap individu
menurut Havighurst (Hurlock, 1980) adalah sebagai berikut :
1. Masa Bayi dan Awal Masa Kanak- Kanak
a. Belajar memakan makanan makanan padat
b. Belajar berjalan
c. Belajar
berbicara
d. Belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e. Mempelajari
perbedaan seks dan tata caranya
f.
Mempersiapkan diri untuk membaca
g. Belajar
membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani
2.
Akhir Masa Kanak- Kanak
a.
Belajar keterampilan fisik yang
diperlukan untuk bermain
b.
Membangun sikap yang sehat mengenai diri
sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
c.
Belajar menyesuaikan diri dengan teman
sebaya
d.
Mulai mengembangkan peran sosial pria
dan wanita
e.
Mengembangkan keterampilan dasar untuk
membaca, menulis, dan berhitung
f.
Mengembangkan pengertian- pengertian yang
diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari.
g.
Mengembangkan hati hurani, pengertian
moral, tata, dan juga tingkatan nilai
h.
Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial
dan lembaga
i.
Mencapai kebebasan pribadi
3.
Masa Remaja
a.
Mencapai hubungan baru yang lebih matang
dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
b.
Mencapai peran sosial pria maupun wanita
c.
Menerima keadaan fisiknya dan
menggunakan tubuhnya secara efektif
d.
Mengharapkan dan mencapai perilaku
sosial yang bertanggung jawab
e.
Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya
f.
Mempersiapkan karier ekonomi
g.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
h.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem
etika sebagai pegangan untuk berperilaku.
4.
Awal Masa Dewasa
a.
Mulai bekerja
b.
Memilih pasangan
c. Belajar hidup dengan
tunangan
d.
Mulai membina keluarga
e.
Mengasuh anak
f.
Mengelola rumah tangga
g.
Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara
h.
Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
5.
Masa Usia Paruh Baya
a. Mencapai
tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara
b. Membantu
anak- anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
c. Mengembangka
kegiatan- kegiatan pengisi waktu luang
d. Menghubungkan
diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
e. Menerima
dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan fisik
f. Mencapai
dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
g. Menyesuaikan
diri dengan orang tua yang semakin tua
6.
Masa Tua
a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya
kekuatan fisik dan kesehatan
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun
dan berkurangnya penghasilan keluarga
c. Menyesuaikan diri dengan kematian
pasangan hidup
d. Membentuk hubungan dengan orang- orang
seusia
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik
yang memuaskan
f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial
secara fleksibel
Menurut Havinghurts (dalam Hurlock,
1990: Zulkifli, 1992, tim MKDK IKIP Semarang, 1990) terdapat sejumlah tugas perkembangan
yang dapat kita lihat pada kelompok sepermainannya. Tugas-ugas perkembangan
tersebut adalah
a. Mencapai
hubungan baru yang lebih matangdengan teman sebaya baik pria maupun wanita
b. Mencapai
peran sosial pria dan wanita
c. Menerima
keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
d. Mencapai
kemandirian emosional dan orang tua dan
orang-orang dewasa lainnya
e. Mencapai
jaminan kebebasan ekonomis
f. Memilih
dan menyiapkan lapangan pekerjaan
g. Persiapan
untuk memasuki pekerjaan dan kehidupan brkeluarga
h. Mengembangkan
ketrampilan intelektual dan konsep yang penting untuk untuk kompetensi
kewargaan
i.
Mencapai dan mengharapkan tingkah laku
sosial yang bertanggung jawab.
j.
Memeperoleh suatu himpunan
nilai-nilaidan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
·
setiap individu menjalani tahap-tahap
perkembangan secara berurutan meskipun demikian dengan kecepatan yang berbeda.
Setiap tahap atau periode masing-masing ditandai oleh ciri-ciri perilaku atau
perkembangan tertentu. Hurlock (1980:14) membagi rentang kehidupan manusia
menjadi 10 fase perkembangan
·
Masa pranatal Merupakan periode pertama
dan paling penting dari semua periode. Periode ini dimulai pada saat pembuahan
dan berakhir pada kelahiran (270-280 hari atau 9 bulan)
·
Masa neonatal merupakan periode
tersingkat dari semua periode perkembangan, merupakan saat penyesuaian diri
yang radikal,terhentinya perkembangan,pendahuluan dari perkembangan lebih
lanjut dan merupakan periode berbahaya
·
Ciri menonjol pada masa bayi adalah
periode ini merupakan tahun-tahun dasar, masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat dan berkurangnya ketergantungan, masa meningkatnya individualiatas dan
permulaan sosialisasi,masa penggolongan peran jenis dan kreatifitas dan masa
yang menarik.
·
Awal masa kanak kanak oleh orang tua
disebut sebagai usia problematis,menyulitkan usia mainan para pendidik
menyebutnya sebagai usia pra sekolah ahli psikologi menyebut sebagai usia
kelompok,menjelajah,usia bertanya dan usia meniru.
·
Akhir masa kanak-kanak oleh orang tua
disebut sebagai usia yang menyulitkan ,tidak rapi,usia bertengkar, para
pendidik menyebutnya sebagai usia sekolah dasar dan ahli psikologi menyebut
usia kelompok,usia penyesuaian,atau usia kreatif.
·
Masa puber terdiri dari tiga tahap yaitu
pra puber,puber, dan pasca puber. Masa ini merupakan masa pertumbuhan dan
perubahan yang pesat. Periode tersingkat yang bertumpang tindih dengan akhir
masa kanak-kanak dan permulaan masa remaja.
·
Masa remaja merupakan masa yang penting
dalam rentang kehidupan suatu periode peralihan,masa perubahan,usia
bermasalah,saat dimana individu mencari identitas, usia yang menakutkan,masa
tidak realistik dan ambang kedewasaan.
·
Masa dewasa madya merupakan masa yang
menakutkan,masa transisi dan penuh stres, masa untuk memperoleh penilaian,dan
masa menjemukan
·
Masa usia lanjut dimulai pada usia enam
puluh tahun ditandai adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang
cenderung mengarah pada penyesuaian diri yang buruk
2.
Saran
·
Setelah mempelajari bab ini diharapkan
mempermudah kemudahan untuk mengetahui pola perilaku apa yang diharapkan dari
anak, dan kapan pola tersebut digantikan dengan pola yang lebih matang
·
Memperoleh kemudahan untuk menyusun
pedoman dalam memahami dan mengatasi penyimpangan-penyimpangan penyesuaian diri
yang terjadi pada individu
·
Guru sebaikanya membantu proses
perkembangan pada saat-saat yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni.2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES
Press
Soeparwoto, dkk.2006.Psikologi Perkembangan.Semarang: UNNES Press