Manfaat Bernyanyi pada Anak-Anak
Pada umumnya bernyanyi merupakan perwujudan ekspresi
seseorang melalui nada-nada yang disusun sedimikian rupa agar enak didengar.
Perwujudan ekspresi tersebut memberikan banyak pengaruh yang sangat baik bagi
kita semua, bagi yang hobi menyanyi ataupun tidak. Yang akan dibahas di bagian
ini adalah manfaat bernyanyi pada anak-anak yang berusia di bawah 10 tahunan.
Berikut ini adalah beberapa
manfaatnya :
- Ketika
kita sedang bernyanyi, pernapasan kita menjadi lebih terkendali karena
diharuskan untuk mencapai nada-nada tertentu. Hal ini akan membuat
anak-anak menjadi lebih tenang dan emosinya lebih terkendali.
- Bernyanyi
juga merangsang aktivitas otak anak. Setelah mereka mendengar sebuah lagu,
dan mencoba menyanyikannya kembali karena suka, otak mereka bekerja untuk
mengingatnya kembali, lalu berusaha untuk menyanyikannya. Selain itu,
bernyanyi juga akan memperluas perbendaharaan kosakata mereka. Dianjurkan
bagi ank-anak untuk mengenal banyak kosakata yang sesuai dengan usia
mereka. Dengan mengetahui kata baru dan maksudnya, anak-anak akan semakin
pandai berbicara dan mengatur emosinya.
- Bernyanyi
melepas hormon endorfin yang memperbaiki mood anak-anak yang kadang tidak
teratur.
- Bernyanyi
di depan umum, bahkan di lingkungan rumah pun akan membangun rasa percaya
diri bagi anak-anak. Kepercayaan diri sangat dibutuhkan di masa remaja dan
dewasanya.
- Bernyanyi
tentu saja merangsang jiwa seni anak-anak. Bakat seni mereka akan
perlahan-lahan terlihat ketika melantunkan beberapa lagu.
Dengan mengetahui manfaat-manfaat tersebut, tidak ada
ruginya memutar lagu bagi anak/keponakan/saudara kita yang masih berusia
dibawah 10 tahun. Tentu saja lagunya disesuaikan dengan usia mereka. Dengan
mendengar banyak lagu bervokal menarik, mereka akan dengan sendirinya mencoba
untuk menyanyikannya. Suara yang kurang enak didengar bukan masalah, selama
tidak mengganggu, karena manfaat bernyanyi bisa mempengaruhi masa depan mereka.
TEKNIK VOKAL
Teknik vokal adalah : Cara
memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar
jelas, indah, merdu, dan nyaring.
Unsur-unsur teknik vokal :
1. Artikulasi
Artikulasi
sangat diwajibkan bagi seorang penyanyi, karena pesan sebuah lagu disampaikan
melalui syair yang dinyanyikan penyanyi tersebut.Artikulasi berkaitan dengan
bahasa yang digunakan pada lagu tersebut. untuk lagu berbahasa Indonesia,
latihan dapat Anda bagi menjadi dua, yaitu :
- Huruf Vokal/hidup
Huruf vokal terdiri dari huruf
A, I, U , E, O. latihlah berulang-ulang melafalkan kelima huruf ini. Buka mulut
anda selebar-lebarnya sesuai dengan huruf yang anda lafalkan.
Perlu diperhatikan, setiap huruf
harus dilafalkan dengan benar, huruf A harus benar-benar berbunyi A bukan HA
atau AH, huruf I bukan IH, huruf E, benar-benar berbunyi E bukan Ek, dan
seterusnya. Jadi latihlah selalu melafalkan huruf-huruf vokal ini secara
rutin.
- Huruf Konsonan/mati
Huruf konsonan adalah huruf
selain A,I,U,E dan O. lafalkan benar-benar huruf ini dengan baik. Perlu
diperhatikan pada huruf B, P, dan T, jangan melakukan penekanan yang berlebihan
pada ketiga huruf ini.
2. Pernafasan
Pernafasan
ada dua yaitu pernapasan perut dan diafragma. Pada pernapasan perut, ronga
perut berfungsi untuk menyimpan udara, seseorang yang menggunakan pernapasan
perut akan terlihat, perutnya akan selalu bergerak seiring nafas orang
tersebut. sedangkan pernapasan diafragma menggunakan rongga dada untuk
menyimpan udara. Dalam bernyanyi dan memainkan alat musik tiup dianjurkan untuk
menggunakan pernapasan diafragma ini. Dengan menggunakan pernafasan diafragma,
penggunaan udara/napas lebih efektif dalam membantu produksi suara.
Latihlah
pernapasan ini, dengan cara menarik nafas dengan mengisi rongga dada, bukan
perut. Lalu buang/keluarkan nafas anda perlahan-lahan. Lakukan latihan ini
bersamaan dengan latihan huruf vokal A. I, U, E, O.
3. Solfegio
Latihan
solfegio dapat dilakukan dengan bantuan gitar atau alat musik melodis lainnya.
Misal jika menggunakan gitar, petik satu senar/nada lalu ikuti dengan vokal
anda. Tirulah nada gitar tersebut seakurat mungkin dengan suara anda. Lanjutkan
latihan dengan nada-nada lain. Latihan ini berguna untuk melatif kepekaan anda
terhadap nada, dan akurasi nada yang anda nyanyikan.
Pernafasan di bagi
tiga jenis, yaitu :
Pernafasan Dada: cocok
untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut: udara
cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
Pernafasan Diafragma:
adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang
digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal
yang baik.
Istilah Dirigen (Belanda : dirigent; Inggris ; conductor)
diartikan sebagai pemimpin dan pelatih (dalam hal ini, yang dimaksud adalah
memimpin dan melatih sekelompok pemain musik atau paduan suara untuk memainkan
karya musik). Jadi dirigen atau konduktor adalah orang
yang memimpin sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat. Orkestra dan
paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.
Seperti pada setiap cabang musik, dirigen adalah
sebuah keterampilan yang harus diolah dengan hati-hati. Seseorang dirigen
harus bisa memberikan latihan teknis dalam mempersiapkan suatu pergelaran,
sekaligus memberikan penafsiran yang tepat untuk masing-masing lagu yang akan
dinyanyikan. Disamping itu seseorang dirigen harus mampu menguasai musik secara
teknis sehingga apabila menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
anggota kelompok yang dipimpinnya dan dapat segera memberikan jalan keluar.
Dirigen atau
Conductors menggunakan jenis musik bahasa isyarat yang terdiri dari tangan,
lengan dan gerak-gerik wajah daripada bicara untuk berkomunikasi dengan musisi
(peserta paduan suara) dalam ansambel.
Menjadi seorang dirigen adalah pekerjaan yang tidak mudah
karena diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhinya, baik secara fisik
maupun mental. Adapun syarat-syarat tersebut adalah
a. Seorang
Dirigen harus Berwibawa
Seorang dirigen harus mempunyai wibawa yang memadai,
karena dia harus memimpin sekian puluh orang yang harus taat kepada
aturan-aturan (baik teknis maupun naskah lagu) Sebagai seorang pemimpin dia
harus mampu memberi sugesti dan motivasi kepada anggota kelompok yang
dipimpinnya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
b. Seorang Dirigen harus Musikal
Seorang
dirigen harus mempunyai bakat musik yang memadai misalnya : mempunyai kepekaan
untuk merasakan Picth yang kurang pas/kurang tepat. Segera tahu faktor-faktor kesulitan pada sebuah lagu /karya musik dan dapat
memberikan jalan keluar yang tepat.
c. Seorang Dirigen Mempunyai Pengetahuan Musik
Seorang dirigen harus mempunyai
pengetahuan musik yang baik misalnya secara teknis tentang teori musik
(akord-akord, bentuk-bentuk, musik, orkestrasi dll.) bahkan tidak jarang
seseorang komponis juga merangkap sebagai seorang dirigen. Dengan pengetahuan
musik yang lengkap tadi diharapkan dalam menyajikan suatu karya musik tidak
mengalami salah penafsiran.
d. Seorang Dirigen harus Mempunyai Imajinasi
Seorang dirigen dengan kemampuan
imajinasi yang baik harus bisa mengungkapkan / mengekspresikan pesan-pesan yang
ada pada catatan musik/partitur tersebut menjadi sajian musik yang bisa
dimengerti penontonnya.
e. Seorang Dirigen harus Sehat
Seorang dirigen yang menjadi
tumpuan dari sekian banyak anggota kelompok yang dipimpinnya. Dalam memimpin
suatu pertunjukan musik atau koor, Ia akan berdiri terus menerus dan akan
melakukan berbagai gerakan tangan. Dan pandangannya harus merata ke semua
pemain musik atau paduan suara.
f. Seorang
Dirigen harus tampak simpatik
Seorang dirigen hendaknya
berpakaian rapi dan penampilannya meyakinkan. Karena semua pemain musik atau peserta koor, bahkan penonton akan selalu
memandangnya.
Baton atau tongkat dirigen
Ketika memimpin sebuah
pertunjukan musik atau koor, seorang dirigen biasanya memegang tongkat dirigen
atau disebut juga baton. Tongkat
tersebut hampir serupa dengan lidi dan biasanya diberi warna putih dengan
panjang tidak lebih dari 60 cm. Baton berfungsi sebagai penyambung tangan
dirigen karena baton tidak diperlukan apabila dirigen memimpin ensambel
kecil/kelompok paduan suara kecil yang anggotanya kurang dari 50 orang. Baton
baru terasa fungsinya apabila kita memimpin orkestra/ensambel besar dengan
jumlah anggota yang banyak (lebih dari 50 orang).
Penampilan seorang dirigen dalam
memimpin paduan suara atau kelompok ensambel lainnya harus jelas, tegas dan
dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya. Cara-cara seseorang
dirigen dalam memimpin adalah sebagai berikut
a. Posisi Berdiri
Badan lurus posisi salah satu
kaki sedikit maju. Kedua tangan kira-kira di depan
dada dengan posisi siku disamping kiri badan. Posisi tangan kanan boleh sejajar
dengan tangan kiri atau sedikit lebih tinggi.
b. Gerak Tangan
Pembagian tugas tangan kanan
adalah memberi tempo, sedang tangan kiri memberikan dinamika. Pada hitungan
pertama musik, gerakan tangan selalu mengarah ke bawah (jatuh), sedangkan
hitungan terakhir selalu mengarah ke atas.
c. Aba-aba
Dalam memberi
aba-aba kita harus mengetahui tanda metrum lagu tersebut. Berikut ini pola
gerakan tangan saat memberi aba-aba sesuai dengan tanda metrum.
Pola gerakan birama 2/4
Pola gerakan birama 3/4
Pola gerakan birama 4/4
Pola gerakan birama 6/8