A.
Pengertian Statistik
Statistik
dapat diartikan sebagai berikut:
1. Kumpulan
angka-angka mengenai suatu maslaah sehingga dapat memberikan gambaran mengenai
maslaah tersebut.
2. Suatu
ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil data itu.
3. Statistika
adalah metode ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan,
penggambaran, dan penganalisaan data penarikan kesimpulan yang valid
berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional.
Dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan statistik yaitu metode atau ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang
ada.
Contoh: Seorang pemilik pabrik bumbu masak
merek SEDAP ingin mengetahui jumlah bungkus bumbu masak merek tersebut yang
digunakan tiap rumah tangga per bulan, di sebuah kelurahan. Di kelurahan
tersebut tinggal 2.000 rumah tangga. Dari 2.000 rumah tangga tersebut dipilih
200 rumah tangga sebagai sampel. Selanjutnya dari 200 sampel itu, data
dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. Akhirnya diketahui bahwa rata-rata jumlah
bungkus yang digunakan tiap rumah tangga setiap bulannya berkisar 20 sampai 25
buah.
B.
Peranan dan Fungsi Statistik
1.
Peranan
Statistik
a.
Dalam
kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari,
statistik memiliki peranan sebagai penyedia bahan-bahan atau
keterangan-keterangan berbagai hal untuk diolah dan ditafsirkan.
b.
Dalam
penelitian ilmiah
Dalam penelitian ilmiah, statistik
memiliki peranan sebagai penyedia data untuk mengemukakan atau menemukan
kembali keterangan-keterangan yang seolah-olah tersembunyi dalam angka-angka statistic
c.
Dalam kegiatan proses
belajar mengajar
Dalam kegiatan proses belajar mengajar, statistik banyak membantu
dalam menganalisis soal-soal yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran
d.
Dalam kegiatan ilmu
pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan,
statistik memiliki peranan sebagai sarana analisis dan interpretasi dari data
kuantitatif ilmu pengetahuan, sehingga diperoleh suatu kesimpulan dari berbagai
data tersebut.
2. Fungsi
statistik
Statistik mempunyai fungsi, antara lain sebagai:
1)
Bank data untuk menyediakan
data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat digunakan untuk menerangkan
keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.
2)
Alat quality control untuk
membantu standardisasi dan sekaligus sebagai alat pengawasan.
3)
Alat analisis.
4)
Pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih lanjut
untuk mempertahankan, mengembangkan perusahaan dalam perolehan keuntungan.
C.
Pembagian Statistik Berdasar Cara
Pengolahan Datanya
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah
bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data
sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan
keadaan, gejala, atau persoalan. Contoh: Sekurang-kurangnya 15 % dari kebakaran
yang terjadi di kota Jakarta diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang
tidak bertanggung jawab.
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah
serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir dan mengambil
kesimpulan sebagaian data (data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh
data yang menjadi subyek kajian (populasi). Statistik inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Contoh:
Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia,
diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang.
D.
Pembagian Statistik Berdasarkan
Ruang Lingkup Penggunaannya
1.
Statistik
pendidikan.
2.
Statistik
perusahaan.
3.
Statistik
ekonomi.
4.
Statistik
pertanian.
5.
Statistik kesehatan.
6.
Statistik sosial.
E. Pembagian Statistik Berdasarkan Bentuk Parameternya
1. Statistik
parametrik
Statistik parametrik adalah
bagian statistik yang parameter populasinya mengikuti suatu distribusi
tertentu, seperti distribusi normal dan memiliki varians yang homogen.
2. Statistik
nonparametrik
Statistik nonparametrik adalah
bagian statistik yang parameter populasinya tidak mengikuti suatu distribusi
tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya
tidak perlu homogen.
DATA DAN VARIABEL
A.
Data
Data merupakan kumpulan fakta
atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat
digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Contoh: Nilai ujian nasional
SMP se DKI Jakarta, prestasi belajar siswa dalam Ujian Nasional IPA, dan lain
sebagainya.
B. Variabel
Variabel adalah karakteristik
yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan mampu memberikan bermacam-macam
nilai atau beberapa kategori. Variabel adalah data mentah untuk statistika.
Contoh: Umur, nilai, kemajuan belajar, jenis kelamin, kecepatan, kekuatan.
C. Penggolongan
Data Statistik
1. Ditinjau
dari variabel yang diteliti.
a)
Data Kontinu
Ialah data yang deretan angkanya
merupakan suatu kontinum. Contoh: Data statistik mengenai tinggi badan (dalam
ukuran sentimeter): 160 - 160,1 - 160,2 -160,3 -160,4 - 160,5 dan seterusnya.
b)
Data Diskrit
Ialah data statistik yang tidak
mungkin berbentuk pecahan. Contoh: Data statistik tentang jumlah anggota
keluarga (dalam satuan orang): 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 dan sebagainya.
2.
Penggolongan
berdasarkan cara menyusun angka
a) Data
Nominal
Ialah data statistik yang cara
menyusun angkanya didasarkan atas penggolongan atau klasifikasi tertentu. Data
nominal diperoleh dengan cara menghitung.
Contoh: Data statistik tentang
jumlah siswa SD Tulung Agung tahun ajaran 2006/2007:
Kelas
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Pria
|
Wanita
|
I
|
72
|
52
|
124
|
II
|
48
|
44
|
92
|
III
|
50
|
34
|
84
|
Jumlah
|
170
|
130
|
300
|
b) Data
Ordinal
Data ordinal juga sering disebut
dengan data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan
atas urutan kedudukan (ranking). Contoh: Hasil Penilaian Dewan Juri Terhadap
Lima Orang Finalis Lomba Menyanyi Lagu Seriosa:
No. Urut
|
No. Undian
|
Nama
|
Sko r
|
Urutan Kedudukan
|
1
|
021
|
Sutinah
|
451
|
4
|
2
|
019
|
Desy R.
|
497
|
2
|
3
|
057
|
Vonny
|
427
|
5
|
4
|
025
|
Larasati
|
568
|
1
|
5
|
040
|
Monic
|
485
|
3
|
c) Data
Interval
Ialah data statistik yang
terdapat jarak sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.
3.
Penggolongan
berdasarkan bentuk angka
a) Data
Tunggal
Ialah data statistik yang
masing-masing angkanya merupakan satu unit (satu kesatuan) atau data statistik
yang angka-angkanya tidak dikelompokkan. Contoh: Nilai hasil ulangan harian 40
orang siswa “SD Sumbangsih” dalam mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut.
40
|
71
|
54
|
67
|
59
|
84
|
46
|
51
|
60
|
75
|
82
|
55
|
65
|
45
|
63
|
74
|
58
|
44
|
76
|
53
|
73
|
46
|
73
|
58
|
61
|
80
|
59
|
84
|
57
|
45
|
30
|
57
|
62
|
68
|
48
|
35
|
39
|
55
|
48
|
60
|
b) Data
Kelompok
Ialah data statistik yang
tiap-tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka. Contoh: Nilai hasil ulangan
harian 40 orang siswa “SD Sumbangsih” seperti pada contoh sebelumnya, tetapi
angka-angkanya dikelompokkan; misalnya: Nilai : 80 – 84, 75 – 79, 70 – 74, 65 -
69 dan seterusnya. Dalam kelompok nilai 80 – 84 terkandung nilai: 80, 81, 82,
83, dan 84; dalam kelompok nilai 65 – 69 terkandung nilai 65, 66, 67, 68 dan
69; jadi tiap kelas (unit angka) terdiri dari sekelompok angka.
4.
Penggolongan berdasarkan sumbernya
a)
Data Primer
Adalah data statistik yang
diperoleh atau bersumber dari tangan pertama (first hand data). Contoh:
data tentang prestasi belajar siswa yang diperoleh dari bagian kesiswaan.
b) Data
Sekunder
Adalah data statistik yang
diperoleh dari tangan kedua (second hand data). Contoh: Data tentang jumlah siswa yang tawuran pada tahun
2006, diperoleh dari surat kabar harian Kompas.
5.
Penggolongan
berdasarkan waktu pengumpulannya
a)
Data
seketika (cross section data)
Adalah data statistik yang
mencerminkan keadaan pada satu waktu saja (at a point time). Contoh,
data statistik tentang jumlah guru di “SD Karawaci” dalam tahun ajaran
2006/2007 (hanya satu tahun ajaran saja).
b)
Data
urutan waktu (time series data)
Adalah data statistik yang
mencerminkan keadaan atau perkembangan mengenai sesuatu hal, dari satu alokasi
waktu ke waktu yang lain secara berurutan. Contoh: data statistik tentang
jumlah guru di “SD Karawaci” tahun ajaran 2002/2003 sampai dengan tahun
2006/2007.
VARIABEL
PENELITIAN
Variabel merupakan gejala yang menjadi
fokus peneliti untuk diamati.
Menurut
hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, macam-macam variabel dalam
penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel
independen
Variabel ini sering disebut sebagai
variabel stimulus, input, prediktor, dan antecedent. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel dependen(variabel terikat). Jadi variabel independen adalah variabel
yang mempengaruhi.
2. Variabel
dependen
Sering disebut sebagai variabel
respon, output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Antara variabel independen dan
dependen, masing-masing tida berdiri sendiri tetapi selalu berpasangan. Contoh:
a. Kepemimpinan
dan produktivitas kerja
Kepemimpinan = variabel independen
Produktivitas
kerja = variabel dependen
b. Panas
dan muai panjang
Panas = variabel independen
Muai panjang = variabel dependen
3. Variabel
moderator
Adalah variabel yang
mempengaruhi(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen
dan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel independen kedua.
Contoh: hubungan antara suami dan istri akan semakin akrab apabila telah
mempunyai anak. Dalam hal ini anak aalah variabel moderator yang memperkuat
hubungan. Tetapi sebaliknya hubungan suami istri akan semakin renggang bila ada
“pihak ketiga”. Dalam hal ini pihak ketiga adalah variabel moderator yang
memperlemah hubungan. Hubungan antara kemampuan dan produktivitas kerja akan
semakin tinggi bila etos kerja tinggi, dan hubungan antara kemampuan dan
produktivitas kerja akan semakin rendah bila etos kerja rendah. Etos kerja
sebagai variabel moderator.
4. Variabel
intervening
Adalah variabel yang secara
teoritis mempengaruhi(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable
independen dan variabel dependen tetapi tidak terukur. Contoh: anak yang pandai
nilanya akan tinggi. Tetapi dalam kasus tertentu ada anak pandai tetapi
nilanyua akan rendah. Ternyata ia sedang sakit hari dan frustasi sewaktu
mengerjakan soal ujian. Sakit hati dan frustasi merupakan variabel intervening
yang masih sulit diukur tetapi ada.
5. Variabel
kontrol
Merupakan variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variabel
utama yang diteliti. Variabel konterol ini ditetapkan oleh peneliti, bila peneliti
akan melakukan penelitian terutama dengan menggunakan metode eksperimen yang
bersifat membuat perbandingan. Contoh: ingin melakukan penelitian untuk
membandingkan kecepatan mengetik antara lulusan SMK dan SMU. Untuk penelitian
ini maka perlu ditetapkan variabel kontrolnya, yaitu naska yang diketik sama,
mesin ketiknya sama, ruang kerjanya sama.
SUMBER
1. Buku
“Statistika Untuk Penelitian” karangan Prof. DR. Sugiyono. Penerbit CV
Alfabeta, Bandung Tahun 2006.
2. Buku
“Statistika Dasar” karangan Nar Herrhyanto dan H.M. Akib Hamid. Penerbit
Universitas Terbuka Jakarta Tahun 2008
Bahan ajar setak
Statistika Pendidikan karangan Awalluddin, dkk. Penerbit Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008