PENGUMPULAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
DENGAN DAFTAR / TABEL
Tabel
merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori atau
karakterisik-karakteristik data sehingga memudahkan dalam analisis data.
A.
ATURAN-ATURAN
PEMBUATAN TABEL
Dalam
sebuah tabel biasanya terdiri dari beberapa baris dan kolom. Dalam hal ini,
untuk membuat sebuah tabel yang benar diperlukan aturan-aturan sebagai berikut:
1. Judul
tabel
Dalam judul tabel harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Harus
ditulis di tengah-tengah bagian teratas.
b. Diberi
nomor agar lebih mudah dalam pencarian tabel. Biasanya nomor itu meliputi bab beberapa
materi itu sedang dibahas dan nomor urut tabel itu sendiri.
Contoh
1: Daftar 1 (2) artinya tabel itu membahas
materi Bab I dan urutan tabel kedua yang dibahas.
c. Ditulis
dengan huruf besar semua.
d. Ditulis
secara singkat dan jelas meliputi: masalah apa, di mana masalah itu terjadi,
kapan masalah itu terjadi dan satuan dari objek yang dipermasalahkan (bila ada).
e. Dapat
ditulis dalam beberapa baris, dengan tiap barisnya menggambarkan sebuah kalimat
yang lengkap.
f. Sebaiknya
tiap baris jangan dilakukan pemisahan kata.
Contoh
2 : Daftar 1 (I)
Berat Badan Mahasiswa
Program S-1
Jurusan Pendidikan
Matematika
Tahun 1991
Dicatat Dalam KG
2. Judul
Baris
a. Ditulis
secara singkat dan jelas
b. Dapat
ditulis dalam beberapa baris
c. Sebaiknya
jangan dilakukan pemisahan bagian kata.
3. Judul
Kolom
a. Ditulis
secara singkat dan jelas
b. Dapat
ditulis dalam beberapa baris
c. Sebaiknya
jangan dilakukan pemisahan kata.
4. Di
sebelah kiri bawah tabel biasanya terdapat bagian untuk menuliskan catatan yang
diberikan (bila perlu), atau bisa juga kata ”Sumber” itu tidak ada, ini berarti
bahwa pemakai data itu sendiri yang mengumpulkan datanya (bisa berupa data
fiktif atau data yang benar-benar hasil penelitiannya)
5. Jika
ada data mengenai waktu, maka waktu hendaknya disusun secara berurutan.
Misalnya:
a. Senin,
Selasa, Rabu dan seterusnya.
b. 1980,
1982, 1982, dan seterusnya.
c. Januari,
Februari, Maret, dan seterusnya.
6. Jika
ada data mengenai kategori, maka kategori disusun menurut kebiasaan. Misalnya:
a. Laki-laki
dahulu kemudian perempuan.
b. Besar
dahulu, kemudian kecil
c. Untung
dahulu, kemudian rugi
d. Bagus
dahulu, kemudian rusak/jelek.
Bentuk baku tabel
Judul
Tabel
Judul tabel
Badan
tabel
Catatan kaki :
-
Keterangan
-
Sumber
Judul kolom
Syarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat :
1. Judul tabel.
2. Judul baris dan atau judul kolom.
3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan.
Sumber adalah dari mana data tersebut diperoleh.
Keterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim.
B. Macam-Macam
Tabel
Macam-macam daftar yang dikenal :
a.
Daftar
baris kolom
b.
Daftar
kontingensi
c.
Daftar
distribusi frekuensi
a. Daftar
baris kolom
Tabel baris kolom merupakan penyajian data dalam bentuk
tabel dengan bentuk susunan baris dan kolom yang saling berhubungan. Pada umumnya,
skema garis besar sebuah tabel dengan nama-nama bagiannya adalah seperti
dibawah ini :
|
Judul Daftar
|
|
|
|
|
|
Judul
kolom
|
|
|
Judul
Baris
|
Sel
|
|
|
|
Badan
tabel
|
|
|
|
|
|
Sel
|
|
Sel
|
|
|
|
|
|
|
sel
|
|
|
Catatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Untuk sekumpulan data yang diberikan, kita dapat membuat
lebih dari satu macam tabel. Semakin banyak kategori atau klasifikasi data,
maka semakin sulit tabel dibuat, sehingga bijaksana apabila dibuat lebih dari
satu tabel. Perhatikan contoh – contoh berikut.
PEMBELIAN BARANG – BARANG OLEH JAWATAN A
DALAM RIBUAN UNIT DAN JUTAAN RUPIAH TAHUN 1965 – 1967
Tahun
|
Jumlah
|
Barang
|
Barang
|
Harga
|
A
|
B
|
Banyak
|
Harga
|
Banyak
|
Harga
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1965
1966
1967
|
19.1
22.1
24.0
|
315.8
388.3
382.4
|
8.3
12.7
11.0
|
234.4
307.8
290.4
|
10.8
9.4
13.0
|
81.4
80.5
92.0
|
Jumlah
|
65.2
|
1086.5
|
32.0
|
832.6
|
33.2
|
256.9
|
Catatan : Data Fiktif
PEMBELIAN BARANG – BARANG OLEH JAWATAN A
DALAM RIBUAN UNIT DAN JUTAAN RUPIAH
1965 – 1967
Barang
|
1965
|
1966
|
1967
|
Banyak
|
Barang
|
Banyak
|
Barang
|
Banyak
|
Barang
|
A
|
8.3
|
234.4
|
12.7
|
307.8
|
11.0
|
290.4
|
B
|
10.8
|
81.4
|
9.4
|
80.5
|
13.0
|
92.0
|
Jumlah
|
19.1
|
315.8
|
22.1
|
388.5
|
24.0
|
382.4
|
Catatan : Data Fiktif
b.
Daftar Kontigensi (b x k)
Digunakan untuk data yang terdiri atas 2 faktor atau 2
variabel, variabel yang satu terdiri dari b
kategori dan yang lainnya terdiri atas k
kategori.
Contoh :
Tabel 2.2 (Daftar Kontingensi 3x2)
JUMLAH PEGAWAI DI PERUSAHAAN Y
MENURUT JENIS KELAMIN DAN JUMLAH JAM KERJA
Jenis Kelamin
Jumlah Jam Kerja
|
Pria
|
Wanita
|
Kurang dari 25 jam/minggu
|
20
|
30
|
25 sampai 50 jam/minggu
|
70
|
60
|
Lebih dari 50 jam/minggu
|
90
|
50
|
Catatan : Data Rekaan
c.
Daftar Distribusi Frekuensi (relative,
kumulatif, relative–kumulatif).
Digunakan untuk data kuantitatif yang dibuat
menjadi beberapa kelompok.
Contoh :
Tabel 2.3 (Daftar Distribusi Frekuensi)
NILAI UJIAN STATISTIK
UNTUK 50 MAHASISWA
Nilai
|
Banyak
|
51 – 60
|
5
|
61 – 70
|
8
|
71 – 80
|
10
|
81 – 90
|
15
|
91 – 100
|
12
|
Jumlah
|
50
|
Catatan : Data Rekaan
Masalah-masalah
yang akan dibahas dalam tabel distribusi frekuensi ada empat, yaitu:
1.
Pengertiannya
2.
Istilah-istilah
yang ada di dalamnya
3.
Cara
pembuatannya
4.
Penafsirannya
Distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai
data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan
setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya.
Bentu umum tabel distribusi frekuensi
Nilai
Data
|
Frekuensi
|
a-b
c-d
e-f
g-h
i-j
|
f1
f2
f3
f4
f5
|
Jumlah
|
|
Tabel distribusi frekuensi, ada beberapa istilah yang digunakan di
dalamnya, antara lain :
1.
Kelas Interval
Kelas interval adalah kelompok nilai
data yang berupa interval.
Dari daftar di atas tabel distribusi
frekuensi terdiri dari lima kelas interval.
a-b merupakan kelas interval pertama
c-d merupakan kelas interval kedua
e-f merupakan kelas interval ketiga
g-h merupakan kelas interval keempat
i-j merupakan kelas interval kelima
2.
Ujung Bawah
Ujung bawah adalah
bilangan yang terdapat di sebelah kiri interval nilai data untuk kelas setiap
interval. Dari daftar di atas maka ujung-ujung bawahnya adalah : a, c, e, g, i.
3.
Ujung Atas
Ujung atas adalah
bilangan yang terdapat di sebelah kanan interval nilai data untuk setiap kelas
interval. Dari daftar di atas maka ujung-ujung bawahnya adalah : b, d, f, h, j.
4.
Batas Bawah
Batas bawah adalah
bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi ketelitian data yang
digunakan. Ketelitian data yang digunakan tergantung pada pencatatan datanya.
Jika data yang digunakannya dicatat
dalam bilangan bulat, maka ketelitian datanya 0,5.
Jika data yang digunakannya dicatat
dalam bilangan satu desimal, maka ketelitian datanya 0,05.
Jika data yang digunakannya dicatat
dalam bilangan dua desimal maka ketelitian datanya 0,005.
Dari daftar di atas
tabel distribusi frekuensi jika datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka batas-batas
bawahnya adalah :
a.
-0,5
merupakan batas bawah kelas interval pertama
b.
-0,5
merupakan batas bawah kelas interval kedua, dst.
5.
Batas Atas
Batas atas adalah
bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atas ditambah ketelitian data yang
digunakan. Ketelitian datanya sama dengan ketelitian data dalam menentukan
batas bawah.
Dari daftar di atas
tabel distribusi frekuensi jika datanya dicatat dalam bilangan bulat, maka
batas-batas atasnyanya adalah :
a.
+0,5
merupakan batas atas kelas interval pertama
b.
+0,5 merupakan
batas atas kelas interval kedua, dst.
6.
Titik
Tengah (Tanda Kelas)
Titik tengah adalah
bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah ditambah ujung atas kemudian
hasilnya dibagi dua untuk setiap kelas interval.
Titik tengah =
Dari daftar di atas tabel distribusi frekuensi maka titik
tengahnya adalah :
merupakan titik tengah
kelas interval pertama.
merupakan titik tengah
kelas interval kedua, dst.
7.
Panjang
Kelas
Panjang kelas adalah
bilangan yang diperoleh dari jarak / selisih antara ujung bawah dan ujung atas,
dengan ujung bawahnya termasuk dihitung.
C. Macam-Macam
Tabel Distribusi Frekuensi
1. Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif
Apabila kita sudah
memperoleh tabel distribusi frekuensi, maka dalam hal ini frekuensinya adalah
mutlak atau absolute. Kemudian apabila frekuensi yang absolute ini diubah ke
dalam frekuensi relative, maka diperoleh label distribusi frekuensi relative.
Tabel distribusi frekuensi relative adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai
data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan
tiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya dalam bentuk
presentase.
Bentuk tabel distribusi
frekuensi relative :
Nilai Data
|
Frekuensi
Relatif (%)
|
a-b
c-d
e-f
g-h
i-j
|
f1’
f2’
f3’
f4’
f5’
|
Jumlah
|
100
|
Dengan :
2. Tabel
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi
frekuensi kumulatif didefinisikan sebagai tabel yang diperoleh dari tabel
distribusi frekuensi, dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah
(artinya kelas interval demi kelas interval). Tabel distribusi frekuensi
kumulatif ada dua macam, yaitu :
a.
distribusi
frekuensi kumulatif “kurang dari”
b.
distribusi
frekuensi kumulatif “atau lebih”
Bentuk umum distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari ” :
Nilai
Data
|
F kum
|
Kurang
dari a
Kurang dari c
Kurang dari e
Kurang dari g
Kurang dari i
Kurang dari k
|
0
f1
f1 + f2
f1 + f2 + f3
f1 + f2 + f3 + f4
f1
+ f2 + f3 + f4 + f5
|
Bentuk umum distribusi
frekuensi kumulatif “atau lebih ” :
Nilai
Data
|
F kum
|
a atau
lebih
c atau lebih
e atau lebih
g atau lebih
i atau lebih
k atau lebih
|
f1 + f2 + f3 + f4 +
f5
f2 + f3 + f4 + f5
f3 + f4 + f5
f4 + f5
f5
0
|
3. Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Tabel distribusi
frekuensi kumulatif adalah tabel yang diperoleh dari tabel distribusi frekuensi
relative, dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah (kelas
interval demi kelas interval). Tabel distribusi frekuensi relative kumulatif
ada dua macam, yaitu :
a.
Tabel
distribusi frekuensi relative kumulatif “kurang dari”
b.
Tabel
distribusi frekuensi relatih kumulatif “atau lebih”
Bentuk umum tabel distribusi frekuensi relative kumulatif “kurang
dari” :
Nilai
Data
|
F kum
|
Kurang
dari a
Kurang dari c
Kurang dari e
Kurang dari g
Kurang dari i
Kurang dari k
|
0
f1’
f1’ + f2’
f1’ + f2’ + f3’
f1’ + f2’ + f3’ + f4’
100
|
Bentuk umum tabel distribusi frekuensi relative kumulatif “atau lebih”
:
Nilai
Data
|
F kum
|
a atau
lebih
c atau lebih
e atau lebih
g atau lebih
i atau lebih
k atau lebih
|
100
f2’ + f3’ + f4’ + f5’
f3’ + f4’ + f5’
f4’ + f5’
f5’
0
|
Jumlah
|
100
|
DAFTAR PUSTAKA
Herrhyanto,
Nar dan Hamid, H.M. Akib. 2007. Statistika
Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka.
http://metodestatistik.blogspot.com/2011/05/tabel-baris-kolom.html diunduh pada hari
kamis, tanggal 7 Maret 20